Teknik Berlari Supaya Tidak Cedera
Berlari merupakan dasar dari cabang olahraga apapun. Berlari termasuk jadi olahraga yang sederhana selain terjadi kaki yang memiliki banyak fungsi terhadap tubuh.
Namun, tidak banyak orang jelas teknik berlari yang benar dan baik, supaya tidak sedikit dari mereka yang mengalami cedera sehabis melaksanakan aktvitas berlari. Nah, ada bagusnya Kamu jelas teknik berlari yang pas supaya nantinya enggak cedera, setidaknya Kamu bisa mengantisipasinya.
Berikut sembilan teknik berlari bagi Kamu, selain menghambat cedera, teknik ini termasuk bakal mulai lebih efektif:
Baca Juga: Penyebab dan Cara Menyembuhkan Cedera Hamstring
1. Pengaturan Napas
Mengatur napas dengan baik sementara berlari sebenarnya kadang kala sulit. Namun, jangan menghirup dan mengikis udara dengan hanya manfaatkan hidung atau mulut saja, usahakan dengan keduanya, sebab volume udara bakal lebih banyak, dan kami bakal lebih rileks sementara berlari.
2. Posisi Badan Condong ke Depan Platform Pengembang Akademik dan Media Informasi
Dengan badan condong ke depan maka tenaga yang dikeluarkan sementara berlari tidak terlampau banyak sebab posisi ini amat mungkin kami manfaatkan gravitasi sebagai dorongan. Dan, keseimbangan kami termasuk bisa terjaga.
3. Badan Lurus Tanpa Ditekuk
Teknik ini diyakini sebagai usaha pencegahan supaya tidak terjadi keram perut sementara berlari, terutama bagi para pelari pemula. Juga bakal mengakibatkan pernafasan lebih baik sebab area perut dan dada bakal lebih luas.
4. Posisi Kepala Tegak
Kepala tegak dan rileks bakal bisa meredam atau menghambat terjadinya penegangan terhadap otot bahu, leher, rahang, dan dagu. Ingat, pandangan termasuk haus ke depan supaya kami lebih waspada dengan suatu hal yang ada di depan.
Baca Juga: Penyebab Kepala Pusing sementara Berolahraga
5. Pola Melangkah
Supaya kaki tidak cepat lelah, gerakan kaki dalam melangkan jangan terlampau cepat dan panjang. Frekuensi tiga langkah per detik, langkah kaki tetap pendek tapi jarak yang dijangkau dalam satu langkah yang bisa diatur untuk sesuaikan kecepatan.
6. Posisi Injakan Kaki
Teknik ini sebenarnya agak sulit, sebab kadang kala sementara kami berlari bahagia lupa dengan bermacam teknik yang kami pelajari. Namun, ini bakal mulai lebih mudah jika kerap dilakukan. Caranya, langkahkan kaki tegak lurus dibawah pinggang lalu tendang ke belakang. Saat mendarat manfaatkan hanya sampai bagian sedang telapak kaki. Sementara sementara melangkah, manfaatkan telapak kaki bagian depan untuk mendorong.
7. Pola Injakan Kaki lari yang dilakukan di alam bebas disebut juga
Sama halnya dengan posisi injakan kaki, pola injakan ini termasuk bisa sebab terbiasa. Intinya jangan terlampau lama menginjak permukaan tanah, singkat saja. Karena jika terlampau lama bakal memperlambat tempo berlari.
8. Gerakan Lengan
Nah, gerakan lengan jadi yang paling kerap tidak benar dikerjakan oleh para pelari, terutama pemula. Gerakan ini wajib dikerjakan dengan menekuk lengan 90 derajat dengan ayunan tanpa merubah sudut yang sama. Ayunan usahakan jangan melalui garis sedang tubuh, supaya tidak mempersempit area paru-paru,
9. Gerakan Badan
Ayunan putaran badan mendukung menstabilkan pergerakan tubuh dan memberi kemampuan gerakan ekstra terhadap kaki. Intensitas ayunan tidak boleh terlampau besar supaya tidak kuras tenaga berlebih.
Baca Juga: Berat Badan Tidak Stabil? Ini 14 Penyebabnya!
Itu lebih dari satu teknik berlari yang baik dan pas untuk diaplikasikan, terutama bagi para pelari pemula. Memang sepertinya terlihat ribet, tapi kalau Kamu kerap melakukannya, pasti bakal miliki kebiasaan dengan teknik tersebut. Daripada nantinya malah cedera bakal lebih baik kalau berlari dengan tejnik yang benar.
Latihan Interval
Selain teknik berlari yang benar, menaikkan stamina termasuk diperlukan supaya Kamu bisa berlari dalam jarak yang jauh, atau dalam durasi yang lama. Walaupun sulit, tapi ada langkah lari yang bisa menaikkan stamina dengan sementara singkat, terutama bagi pelari pemula. Latihan interval namanya, dan begini langkah melakukannya:
Pertama, siapkan tubuh Kamu untuk pemanasan terutama dahulu dengan jalan perlahan, lalu meningkat sampai ke jogging ringan. Namun terhadap akhir pemanasan, Kamu bisa menaikkan lagi kecepatan sampai berlari ringan. Untuk pemanasan lakukanlah sepanjang 10-15 menit.
Saat tubuh Kamu sudah terlampau siap, mulailah berlari dengan intensitas tinggi sepanjang 30 detik. Setelah itu, lanjutkan dengan intensitas rendah sepanjang 1 menit.
Tahap selanjutnya, durasi lari sedikit ditingkatkan jadi 45 detik dalam intensitas tinggi, dan 1 menit 5 detik dalam intensitas rendah.
Tingkatkan lagi durasinya jadi 60 detik intensitas tinggi, dan 1 menit 30 detik intensitas rendah.
Batas lari intensitas tinggi berakhir terhadap 90 detik, lalu 2 menit dengan intensitas rendah.
Tahap selanjutnya, Kamu tetap wajib berlari, tapi dengan batas sementara yang dibalik. Mulai berlari dengan intensitas tinggi sepanjang 90 detik, lalu turun sampai batas sementara terendah, yakni 30 detik.
Sementara, bagian akhirnya bisa Kamu habiskan dengan terjadi enjoy sepanjang 20 sampai 30 menit.
Gimana? Tidak terlampau berat kan porsi latihannya? Kalau sebenarnya Kamu bisa melakukannya, hasil yang didapatkan termasuk bakal maksimal. Yang terberat adalah memulainya, tapi kalau seluruh sudah jadi kebiasaan Kamu bakal makin mahir dan siap untuk menaikkan bebannya. Yang terpenting, hindari risiko cedera ya, Gengs!